Jumat, 21 Juli 2023

[Rekat Ep. 4] Menelaah Hubungan Orang Tua dan Anak - On Children Karya Wu Xiaole

 

 

Menelaah hubungan orang tua dan anak melalui novel? Memang bisa?
Yup, kali ini, alih-alih buku self improvement atau bahkan parenting, saya akan mengulas novel terjemahan dari Penerbit Haru yang sempat melejit ini.

Tentang Buku
Judul: On Children
Penulis: Wu Xiaole
Penerjemah: Shandy Yeo
Penerbit: Haru
Tebal: 352 halaman

__
"Menurutku, menghukum hanya berdasarkan nilai ujian adalah cara yang sangat tidak bertanggung jawab. Mungkin hasil saat itu memuaskan, tapi mungkin juga menimbulkan lebih banyak masalah di kemudian hari."

Si Kacamata mendengarkan dalam senyap.

"Jadi kalau ujianmu gagal, kita akan belajar dengan cara lain. Kalau masih gagal juga, kita akan cari cara lain lagi. Aku tidak mau memukul murid. Kalau aku melakukannya, berarti aku tidak punya tekad dan kesabaran dalam menyelesaikan masalah, sedangkan aku ingin menyelesaikan masalah." (hal 13)

"Aku pun ikut resah. Aku ingin tahu, saat kita percaya pada hasil yang dibuktikan dengan nilai ujian itu, apakah kita peduli juga pada karakter si anak yang tidak terlihat dalam nilai tersebut?" (hal 21)

__

Sejujurnya, banyak sekali kutipan keren dan relate dengan kondisi sosial dunia pendidikan saat ini. Bahkan bisa dibilang, pada setiap bab selalu ada bagian yang layak untuk ditandai dengan sticky note warna-warni. Nah, ini penampakan On Children di tangan saya selama kurang lebih dibaca sebulan. Dua kutipan di bagian awal blog ini adalah sebagian kecil. Terlepas dari latar cerita yang diambil terjadi bukan di Indonesia, tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa adegan atau peristiwa sangat mirip, mungkin karena permasalahan itu sudah menjadi rahasia umum, pikir saya.



Novel ini ditulis menggunakan sudut pandang yang berbeda-beda dengan tokoh utama atau si pencerita permanen yaitu Wu Xiaole sendiri. Ya, novel ini memang berisi cerpen-cerpen yang diangkat dari kisah nyata perjalanan Wu Xiaole sebagai guru les privat. Tidak heran jika apa yang digambarkan terasa begitu nyata dan familiar.

Seperti apa yang mungkin kalian temukan di ulasan lain: jika kamu mencari akhir yang bahagia dari novel ini, maka kamu tidak akan menemukannya. Dan ya, hal itu baru saja terasa saat saya sampai pada halaman terakhir novel ini. Sebenarnya On Children ini bukan jenis novel berat, kendati mengangkat masalah pendidikan dan hubungan orang tua-anak, semuanya dipaparkan lewat cerpen. Jadi, ya ... tidak terlalu serius, tapi entah kenapa selama membaca, saya merasa ngos-ngosan (sampai akhirnya baru berhasil selesai kisaran satu bulan). Kemudian, penggambaran hubungan antara orang tua-anak, guru-siswa, dan orang tua-guru dalam novel ini bagi saya terlalu jelas hingga kadang membuat tertawa miris. Sepelik itu permasalahan yang dibawa dan dikritik oleh penulisnya. 

Melalui sudut pandang seorang guru, sebagai pembaca sekaligus yang sedang menempuh kuliah pendidikan, saya merasa benar-benar diajak dan dituntun dengan semua yang ada dalam novel ini. Tips-tips tersirat, ilmu pengasuhan, sistem pendidikan, kondisi mental dan karakter anak, berhasil dibedah dengan cara yang apik. Setelah membaca novel yang kompleks ini, saya berharap bisa mengambil hikmah sekaligus mampu belajar dari kisah-kisah yang disajikan. Semoga novel ini bisa memotivasi dan segenap ilmu-ilmunya bisa diterapkan di dunia nyata oleh para pembacanya, termasuk saya. Aamiin.

__
Sekian ulasan dari saya. Semoga bermanfaat, selamat membaca! ^^


0 comments:

Posting Komentar